TANA TORAJA - makale -sulewesi selatan - indonesia (2)

SEKILAS BUDAYA TANA TORAJA



Daerah tempat suku tanah toraja ini berlokasi di desa bonoran, kabupaten tanah toraja, sulawesi selatan, untuk mencapainya dapat menyewa pesawat carter dengan waktu tempuh sekitar 45 menit saja ,jika menggunakna kendaraan, dari makassar sekitar 300 km sekitar 8 jam lewat jalur darat menelusuri pantai , mendaki pegunungan dengan nuansa pemandangan yang luar biasa dengan alam yang belum terjamah menuju ke kabupaten tanah toraja kecamatan ranteapo, sesampainya disana akan dilanjutkan ke desa bonoran kurang lebih 30 menit,



Batu grafit dan batuan lainnya, serta birunya pegunungan di kejauhan setelah melewati pasar Desa Mebali akan terlihat masyarakat yang sedang beternak domba sehingga pemandangan terlihat kontras dengan padang rumput yang hijau subur, limpahan makanan di tanah tropis yang indah. Ini adalah Tana Toraja, salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia.

Tana Toraja di Sulawesi Selatan. Penduduknya mayoritas menganut agama Kristen, dan yang lainnya adalah Katolik, Silam, serta Alut To dolo. Aluk To dolo adalah kepercayaan animisme yang dianut pada masyarakat Tana Toraja.



Salah satu ikon dari masyarakat Tana Toraja yang sangat dikenal secara luas adalah rumah Tongkonan. Seperti halnya rumah tradisional di provinsi-provinsi lain di Indonesia, Rumah Tongkonan memiliki ciri khas tersendiri. Bangunan dan atapnya terbuat dari bambu yang disusun rapi. Namun seiring dengan perkembangan jaman, ada beberapa rumah yang atapnya terbuat dari seng. Namun rumah ini memiliki bentuk atap yang khas, bisa dibilang seperti sebuah perahu.




Ada banyak hal bernilai budaya yang bisa dipelajari dari Tana Toraja. Misalnya saja , bisa melihat pemakanan dinding Lemo, Londa, dan Tampang Allo. Di dalamnya terdapat banyak peti mati dan tulang manusia. Anda mungkin diijinkan untuk melihat pemakanan tersebut dari dekat namun jangan coba-coba mengambil tulang atau apapun di tempat tersebut. Untuk pemakaman anak-anak, anda bisa melihatnya di Sangala. Masyarakat setempat meyakini bahwa anak-anak atau bayi yang meninggal harus dimakamkan di dalam batang sebuah pohon. Budaya lain yang bisa anda temukan di Tana Toraja adalah kain tenunnya yang khas. Jika anda ingin memilikinya, datang saja ke Pallawa, ini adalah pusat Tenun di Tana Toraja. Anda juga bisa melihat rumah tradisional Tongkonan di tempat tersebut.



Budaya tanah toraja di sulawesi selatan merupakan tempat tujuan wisata yang mempunyai sentuhan magis, mistis, dan menambah wawasan budaya indonesia dimana kita dapat melihat ada istiadat tanah toraja dan beberapa adat yang masih dipegang teguh masyarakat tanah toraja diantarnya adalah upacara pemakaman / penguburan , biasa lebih dikenal dengan naman rambu solo, rambu solo (penyempurnaan kematian) merupakan penghormatan untuk arwah yang telah tiada dimana masyarakat akan mengiringi pemakaman ke tempat peristirahatannya, dalam adat setempat penyempurnaan kematian merupakan cara untuk menggenapi orang yang telah meninggal, maksudnya "mereka" yang telah meninggal benar benar dianggap meninggal ketika telah melewati upacara rambu solo ini, jika tidak maka "mereka" belum dianggap meninggal .



semakin tinggi status sosial keluarga yang ditinggalkan maka upacara yang dilaksanakan akan semakin meriah dimana hewan kerbau yang dikorbankan akan semain banyak, bagi parawisatawan puncak acara ini tidak akan dilewatkan begitu saja , disebabkan jarang sekali bisa mengabadikannya, puncak acara pembungkusan jenazah atau biasa disebut upacara rante akan diadakan di lapangan yang luas, dimana peti jenazah akan di baluri atau dihiasi dengan benang emas,perak ataupun hiasan lainnya setelah proses selesai maka jenazah akan disemayamkan, banyak upacara yang berkaitan dengan jenazah, ini salah satunya upacara Ma'nene sebagai penghormatan untuk leluhur yang telah tiada dimana dalam ritual upacara ini jenazah akan di keluarkan dari peti jenazah, lalu menggantikan baju jenazah yang lama dengan baju yang baru.



Tana Toraja memiliki kekhasan dan keunikan dalam tradisi upacara pemakaman yang biasa disebut Rambu Tuka. Di Tana Toraja mayat tidak di kubur melainkan diletakan di Tongkanan untuk beberapa waktu. Jangka waktu peletakan ini bisa lebih dari 10 tahun sampai keluarganya memiliki cukup uang untuk melaksanakan upacara yang pantas bagi si mayit. Setelah upacara, mayatnya dibawa ke peristirahatan terakhir di dalam Goa atau dinding gunung.

Tengkorak-tengkorak itu menunjukan pada kita bahwa mayat itu tidak dikuburkan tapi hanya diletakan di batuan, atau dibawahnya, atau di dalam lubang. Biasanya. musim festival pemakaman dimulai ketika padi terakhir telah dipanen. Biasanya akhir Juni atau Juli, dan paling lambat bulan September.



berikutnya adalah Batu Tumonga, disini banyak terdapat sawah-sawah yang indah dan bebatuan megalitik. Masyarakat Tana Toraja masih menjaga kebudayaan mereka dengan sangat baik, oleh sebab itu upacara adat masih sering dilakukan di tempat ini. Salah satunya adalah upacara pemakaman Rambu Solo, Upacara perkawinan Rambu Tuka, dan upacara peresmian rumah Mangarara Tongkonan. Rambut Solo merupakan upacara adat yang sangat besar dan diadakan secara meriah walaupun sebenarnya untuk menghormati orang yang telah meninggal. Kemeriahan ini akan semakin terasa jika yang meninggal berasal dari keluarga Bangsawan. Upacara adat ini wajib dilakukan untuk keluarga yang telah meninggal sebagai penghormatan terakhir. Ada banyak prosesi di dalam upcara ini, salah satunya adalah penyembelihan kerbau dan babi. Jumlah dan ukuran hewan yang disembelih mencerminkan kemampuan dari yang punya hajatan.



Sedangkan Rambu Tuka bagi masyarakat Tana Toraja adalah merayakan kebahagiaan. Upacara ini bisa dilakukan saat pernikahan, panen, atau peresmian rumah baru. Sementara Mangarara Tongkonan merupakan bagian dari Rambu Tuka, namun khusus untuk merayakan rumah baru milik warga. Bukan hanya untuk rumah baru, namun rumah yang direnovasi juga akan dibuatkan upacara yang sama. Biasanya masyakarat melakukan renovasi terhadap rumah mereka pada bagian atap, sedangkan dindingnya diganti setiap 100 tahun sekali. Atraksi-atraksi budaya seperti inilah yang sangat disukai oleh wisatawan. Jadi banyak pengunjung yang datang ke Tana Toraja hanya untuk lebih dekat dengan budaya Indonesia.



Dalam bahasa Bugis, Toraja diartikan sebagai orang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan. Namun, masyarakat Toraja sendiri lebih menyukai dirinya disebut sebagai orang Maraya atau orang keturunan bangsawan yang bernama Sawerigading.



Berbeda dengan orang Toraja pada umumnya, masyarakat Baruppu lebih mengenal asal usulnya dari Ta`dung Langit atau yang datang dari awan.
Lama kelamaan Ta`dung Langit yang menyamar sebagai pemburu ini menetap di kawasan hutan Baruppu dan kimpoi dengan Dewi Kesuburan Bumi. Karena itu, sering terlihat ketika orang Toraja meninggal dunia, mayatnya selalu dikuburkan di liang batu. Tradisi tersebut erat kaitannya dengan konsep hidup masyarakat Toraja bahwa leluhurnya yang suci berasal dari langit dan bumi. Maka, tak semestinya orang yang meninggal dunia, jasadnya dikuburkan dalam tanah. Bagi mereka hal itu akan merusak kesucian bumi yang berakibat pada kesuburan bumi.



Londa adalah salah satu gua makam paling popular sebagai tujuan wisata di Tana Toraja. Objek wisata Londa berada di Desa Sandan Uai, Kecamatan Sanggalangi. Lokasinya kurang lebih 7 kilometer dari selatan Kota Rantepao, pusat pariwisata dan akomodasi bagi wisatawan. Oleh karena itu, Londa mudah dicapai dengan kendaraan umum seperti bemo, ojek, atau pun mobil atau motor sewaan.



Untuk mencapai lokasi gua makan Londa, harus menuruni sejumlah anak tangga. Pastikan sebelumnya menyewa lentera petromak dari masyarakat lokal seharga Rp25.000,-. Untuk memasuki kawasan gua makam Londa, memang memerlukan lentera sebagai penerang.

Dari kejauhan, tampak tebing curam yang dirimbuni hijau pepohonan. Jika mata begitu jeli, mungkin terlihat peti jenazah berwarna cerah diselipkan di celah-celah dinding tebing. Di kaki tebing tinggi nan rimbun inilah, tersembunyi sebuah gua alam yang dijadikan makam.



Setibanya di dekat gua,nuansa mistis segera terasa . Alam yang masih hijau dan liar serta cuaca pegunungan yang dingin akan juga menyambut setibanya di lokasi tersebut. Di dinding tebing sekitar gua, akan terlihat deretan patung kayu (tau-tau) di tebing batu yang dipahat serupa etalase tanpa kaca bagi patung-patung tersebut. Tau-tau adalah kayu yang dipahat semirip mungkin dengan jenazah yang dikubur di sana. Biasanya kayu yang dipilih adalah kayu nangka yang cenderung berwarna kuning, warna yang paling dekat dengan warna kulit manusia. Beberapa tau-tau dibuat dengan memerhatikan detailnya; garis kerut wajah atau kulit leher yang kendur sebab sudah tua dipahat dengan teliti.



Di sekitar barisan tau-tau, tampak peti-peti mati (erong) yang disangga oleh kayu sedemikian rupa hingga peti-peti tersebut aman berada di atas tebing. Rupanya inilah makam gantung yang kerap disebut-sebut orang sebagai daya tarik lain dari Tana Toraja. Peti mati (erong) tersebut adalah peti mati kaum bangsawan atau yang kedudukannya terhormat. Semakin tinggi letak petinya maka semakin tinggi derajat jenazah yang dikubur di sana.



Masyarakat Toraja percaya bahwa orang yang meninggal dapat membawa hartanya ke kehidupan setelah mati. Inilah salah satu alasan mengapa mereka mengubur peti-peti mati di tempat-tempat yang tinggi. Selain untuk melindungi harta yang ikut dikubur, mereka juga percaya bahwa semakin tinggi letak peti mati maka semakin dekat perjalanan roh yang meninggal menuju tempatnya setelah mati (nirwana).



Sebelum memasuki gua, tampak tulang-tulang berserakan. Tulang-tulang tersebut berasal dari peti mati yang jatuh dari tebing tempatnya semula digantung atau karena peti mati sudah hancur dimakan usia. Tengkorak dan tulang-tulang ini dapat saja ditempatkan di peti yang baru, hanya saja untuk melakukan hal tersebut harus pula dilaksanakan upacara adat yang sangat mahal; upacara yang mungkin sama saat peti tersebut pertama kali dikuburkan.






No Response to "TANA TORAJA - makale -sulewesi selatan - indonesia (2)"

Posting Komentar

 
Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos Onlinefreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates